top of page
Search

Jeritan Orang Awam

Biarkan orang awam bercerita tentang gundahnya saat memilih sebuah golongan dalam islam


Sebagai orang awam, mungkin patut bila harus bingung untuk memilih. Bukan untuk memilih presiden, DPR, DPD apalagi calon pendamping. Tapi bingung untuk memilih harokah atau golongan mana yang harus diikuti. Semuanya mengaku benar. Semuanya mengaku bersandar pada kalam Allah dan sabda Nabi. Meski memang benar adanya, mereka semua acapkali memberikan keterangan-keterangan ayat dalam al-quran dan hadits hadits yang shohih lagi masyhur.

Beberapa kali sering disampaikan bahwa jangan ada ashobiyah (fanatisme golongan) diantara kita. Sering menuding kelompok lain sebagai ashobiyah dan menganggap kelompok kita tak ashobiyah. Tanpa sadar kita telah terlalu ashobiyah, kita telah terlalu sombong dengan golongan kita dan melihat rendah golongan lain. Semua telah merasa bahwa kita lah yang paling mendekati metode dakwah nabi. Pernahkah terpikirkan dalam diri kita boleh jadi Allah memang telah menjadikan kita sebagai barisan tentaranya dengan metode kita masing-masing? Bukankah seharusnya kita menguatkan golongan lain bila mereka sedang terseok-seok karena metode yang mereka lakukan sulit diterima umat? Boleh jadi Allah telah memberikan peranan dan tugas yang berbeda-beda demi satu tujuan yang sama. Biarkan yang lain menggaungkan Khilafah, apakah dakwah tauhid hanya berhenti pada hablum minallah saja? Meski begitu mampukah para pengemban dakwah mampu memperjuangkan janji Allah tanpa Tauhid yang kokoh didalam dadanya?


Semuanya saling melengkapi, tak ada yang paling benar dan salah bila tujuan telah lillah dan ittiba’. Allah telah memberikan tugas ini untuk seluruh umat muslim. Ibarat dalam merencanakan sebuah acara besar, adakah semuanya harus menjadi sie acara karena sie acara memegang peranan penting? Adakah semuanya harus menjadi sie publikasi atau sie dokumentasi? Semua sie yang diperlukan harus ada demi menunjang terwujudnya sebuah agenda yang besar. Penegakan syari’at Islam, Peng-Esaan Allah di muka bumi bukan sebuah perkara yang sepele. Keduanya adalah perkara yang besar. Yang didalamnya umat muslim harus berbagi tugas dan saling mendukung. Sie acara tak boleh meremehkan sie konsumsi yang tanpa keberadannya acara pun akan jadi kacau. Sebaliknya sie publikasi dan dokumentasi pun tak boleh pongah pada sie acara. Semuanya harus saling berkoordinasi dengan baik tanpa saling menjatuhkan dengan opini-opini yang membingungkan orang awam.

Setiap golongan pasti telah melakukan pengkajian matang-matang sesuai kapasitasnya masing-masing tentu saja tak lepas dari petunjuk Allah. Lalu mengapa masih ada tersisa dalam hati bahwa metode kita-lah yang paling benar? Wahai para pengemban dakwah, coba raba hati dan jiwa serta sanubari. Orang awam ini berpesan tulus dari dalam hati : Kita harus memperkuat koordinasi.

Tak ada salahnya bila kelompok lain hanya terfokus dalam perbaikan tauhid semata. Tak ada salahnya pula bila kelompok lain hanya terpusat pada perbaikan pribadi saja. Pun lagi-lagi tak ada salahnya bila salah satu kelompok dengan lantang hendak menerapkan syari’ah secara kaffah. Semua dengan proporsi masing-masing. Bagaimana agenda itu akan segera terlaksana bila antar sie harus saling menyalahkan dan merendahkan? Apa yang akan terjadi bila semua sie merasa bahwa ialah satu-satunya sie yang penting dalam mensukseskan sebuah acara besar?

Mohon ampun pada Allah sang Maha Pengatur, kita telah saling merasa benar dan melupakan bahwa musuh yang nyata bagi kita telah didepak dari surga karena perasaan tersebut. Musuh besar kita merasa lebih benar dan lebih mulia dimata Allah dibanding Adam. Lalu kita tanpa sadar mengikuti jejaknya? Buanglah perasaan itu meski hanya seberat biji sawi, sebab ia yang mampu menghalang manusia dari rahmat-Nya. Wallahul musta’aan

 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

082331230829

©2019 by Hadia Chanifah. Proudly created with Wix.com

bottom of page